Selamat Datang di Blog Mas Adjie. Terima kasih sudah berkenan berkunjung !!
Diposting Oleh : Unknown


Pernahkah anda melihat tulisan tertempel atau terpajang disuatu tempat yang tertuliskan singkatan VIP ? anda pasti tau maksudnya tapi anda mungkin tidak atau artinya... Nah, biar tau aja baca pejelasan dibawah ini :

VIP, atau Very Important Person, adalah label sosial manusia modern. Untuk dicap important person, Anda tentu tidak harus benar-benar orang penting. Tak harus menjadi pejabat negara, artis, bos perusahaan, atlet, Noordin M Top, Mbah Surip, atau Manohara. Di lift, di stadion, di pesawat, di kereta, di hotel, di mana pun, Anda bisa masuk kelompok manusia ini, meski bukan orang penting seperti mereka, asal Anda mampu membayar lebih. Ya, parameternya memang sesederhana ini: uang, jabatan atau reputasi sosial.

Jika Anda, dalam satu momen, masuk claster VIP, jangan dulu bangga. VIP bukanlah manusia paling high class di alam materialis ini. Di atasnya lagi masih ada VVIP: Very Very Important Person. Bahkan mungkin dengan tambahan satu atau lebih “V” lagi di depannya, untuk menggambarkan betapa manusia itu super penting.
Istilah ini tidak begitu mengusik, sampai di suatu siang, saya diajak oleh dua orang kawan sekantor, untuk menjenguk kawan lainnya yang sedang di rumah sakit. Dia terkena kanker hati. Kondisinya sudah complicated. Bukan hanya hati, ginjal pun kena. Mata sudah tak bisa melihat. Mulut pun tak bisa mengecap, apalagi berucap. Hanya dari telinganya ia tahu siapa yang datang. Tak tega melihat kondisinya, belum lima menit, kami bertiga langsung pamitan pada isterinya. Sebelum keluar ruangan, satu per satu kami mendoakan dan memberinya semangat, agar lekas sembuh.

Di perusahaan kami, dia memang orang penting. Belum jadi manajer, tapi kemampuannya sudah selevel vice president. Konon, direktur utama pun mempercayainya untuk melakukan tugas-tugas penting. Karenanya, pada saat dia sakit kanker, dia dirawat di rumah sakit kanker jempolan di Jakarta. Tak tanggung-tanggung, jatah kamar VVIP dia dapatkan. Entah dengan biaya berapa.
Bagi yang sehat, mendapatkan fasilitas VVIP jelas suatu keistimewaan. Masuk ruangan VVIP pun bisa jadi membuat langkah kita lebih mantap dari biasanya. Tapi bagi mereka yang sakit, apalagi yang sudah setengah sadar, apakah istilah VVIP masih berarti? Mungkin ya, terkait dengan kualitas pengobatan yang didapatkan. Tapi, apakah masih bisa dinikmati? Lha, wongsakit kok dinikmati.
Kalau saya tanya, anda pilih mana, mau tidur di gubuk reot, atau di ruangan VVIP rumah sakit? Bukankah VVIP itu keistimewaan bagi Anda? Tak perlu dijawab. Cukup kerutkan dahi.


- Copyright © Mas Ngat..!!! - Adjie - Powered by Blogger - Didesain Oleh Ngataji, S.Kom -