Selamat Datang di Blog Mas Adjie. Terima kasih sudah berkenan berkunjung !!
Diposting Oleh : Unknown

Desa adalah tempat yang alami, teduh dan tenang. Dalam kehidupan bersosial, untuk menyambung hidup mayoritas penduduk desa mengandalkan pertanian. Sebagian dari penduduk yang lain, membuka usaha rumahan dan ada juga menjadi buruh. Minimnya lapangan pekerjaan di desa, membuat kebanyakan orang memilih meninggalkan desa dan merantau ke kota untuk mendapat penghasilan yang lebih besar.
Firman merupakan satu dari banyak orang yang ingin mendapat pekerjaan yang layak di kota. Sudah lama dia ingin merantau ke kota namun belum terwujud karena tidak ada teman dan biaya. Sore itu Firman sedang membolak balik Koran untuk mencari lowongan pekerjaan. Saat membaca Koran, Firman dikagetkan dengan kehadiran Oka yang tiba-tiba duduk jongkok didepannya.
“oh  ya ampun!!!” Firman jingkat kaget
“hai !!!” sapa Oka mengangkat telapak tangan kanannya
“kau itu, datang tidak bilang-bilang. Tiba-tiba duduk disitu…., mengagetkan saja !!!” Firman kesal
“maaf, aku melihatmu sedang membaca koran. Hanya sekedar baca atau ada yang ingin kau cari ? karena orang sepertimu bukan tipe orang yang suka baca Koran !!” kata Oka sedikit meledek
“sebenarnya apa maksud kedatanganmu kesini ?” Firman melipat Koran yang dibacanya dan menaruhnya di meja
Secara tiba-tiba seorang wanita berjalan dengan cepat, disusul oleh Bima teman Firman dan Oka.
“Dewi, tunggu !!! beri aku kesempatan !!!” Bima berteriak pada wanita yang meniggalkannya itu.
Melihat Bima yang saat itu terlihat kecewa, Firman dan Oka menghampiri Bima.
“wanita memang seperti itu. Maunya dimanja dan dimengerti !!” kata Firman merangkul pundak Bima.
“bukannya mau mencampuri, sebenarnya ada apa dengan kalian ?” Tanya Oka
“aku adalah laki-laki yang tidak pandai mengutarakan sesuatu. Tadi aku mengatakan kalau aku akan melamar Dewi tapi Dewi menolaku dengan alasan aku pengangguran. Dia juga bilang bila aku menikah dengannya, aku tidak mungkin bisa menafkainya karena aku tidak punya penghasilan. “ cerita Bima dengan wajah sedih.
“mangkanya kau cari kerja, biar kau bisa melamar Dewi !!” Oka menyarakankan pada Bima
“bagaimana kau bisa menyuruh Bima mencari pekerjaan, sementara dirimu sendiri pengangguran !!” Firman mengingatkan Oka
“aku bukan pengangguran, aku hanya tidak punya pekerjaan !!” kata Oka
“sama saja !!!” sahut Firman
“aku sangat mencintai Dewi. Pokoknya aku harus punya pekerjaan bagaimanapun caranya !!!” tekat Bima
“aku sudah merencanakan ini sejak dulu. Bagaimana kalau kita merantau ke kota saja. Bukankah di kota lapangan pekerjaan banyak !!!” ide Oka
“aku setuju denganmu, kita merantau ke kota saja !!!” Bima setuju
“tidak, tidak !! aku tidak setuju. Kalian tahu, kota itu kejam. Banyak orang seperti kita mencoba peruntungannya mencari pekerjaan di kota. Kalian tahu apa yang terjadi pada mereka, mereka jadi gelandangan. Tidak punya penghasilan dan tidak punya tempat tinggal. Aku membayangkannya saja sudah menderita, apalagi kalau hal itu terjadi padaku” Firman tidak sependapat
“bagaiamana kau bisa tahu itu, sementara kau belum melakukannya ? yang terjadi pada mereka belum tentu terjadi pada kita !!” Oka mencoba memberi pengertian pada Firman
“kita, kau bilang kita ? kalian saja, aku tidak akan ikut !! bila kalian ingin pergi ke kota pergilah. !!!” Firma beranjak masuk ke rumah
“bukankah kau pernah bilang, kalau susah senang kita akan terus bersama. Apapun yang terjadi, kita akan hadapi bersama. Baiklah, bila kamu tidak mau ikut, aku dan Bima akan pergi besok !!!”
Firman memiliki pengalaman buruk saat kecil. Ketika usianya 6 tahun, dia pernah diajak ayahnya merantau ke kota. Tapi setelah di kota mereka menjadi gelandangan. Semenjak itu, Firman bersumpah tidak akan pernah menginjakkan kaki di kota lagi.
Keesokan harinya, Oka dan Bima berjalan dengan membawa tas besar di punggung. Mereka sudah mulai berangkat menuju kota. Ketika mereka hampir keluar desa, Firman berdiri menghadang mereka.
“bila kau tidak mau ikut tidak apa-apa. Tapi jangan halangi kami untuk pergi !!” Oka meminta
“bukankah kita sudah sepakat, susah senang kita akan terus bersama. Apapun yang terjadi, kita akan hadapi bersama !!!” kata Firman berniat untuk ikut
“jadi, kau akan ikut kita ?? waaah, ini baru temanku !!!” Oka kemudian merangkul Firman
Sesampainya di jalan raya, mereka berhenti untuk menunggu tumpangan kendaran yang lewat. Hari itu sangat panas sekali, keringat tak hentinya keluar dari pori-pori kulit. Tapi tekat mereka sudah bulat, mereka akan jala terus sampai apa yang mereka inginkan tercapai.
Bima terlihat mengarahkan pandangannya ke desa tempat ia dibesarkan. Bima seolah tidak tega kalau harus meninggalkan kampung halamannya.
“kita pasti kembali !!” Firman manyapa Bima dan berdiri disampingnya
“hanya perasaanku atau memang desa itu meminta kita untuk tetap di sana !!!” kata Bima
“bisakah kalian berhenti memandang kearah desa ? tenanglah desa kita akan tetap pada tempatnya. Tapi sepertinya butuh bantuan untuk mencari tumpangan. !!” Oka sambil mengayun-ayunkan jempolnya dipinggir jalan.
Firman dan Bima menghentikan perbincangan dan membantu Oka. Beberapa kali mencoba mencari tumpangan, namun kendaraan yang lewat tidak ada yang mau ditumpangi. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya ada kendaraan yang mau ditumpangi. Sebuah truk yang mengangkut sapi.
“pak ! pak bolehkah kami menumpang ke stasiun ?” Firman berbicara pada sopir
“silahkan naik !!!” sopir bersedia
“terima kasih pak !!!” Firman dan teman-teman naik kedalam truk
Namanya juga truk sapi, pasti didalam truk ada sapi.
“hai teman !! tenang, kami hanya menumpang !!!” Bima berbicara pada sapi bercanda
“aku melihat ada kemiripan diantara kalian, saudaramu ya ??” Firman bercanda
“wah menghina ni orang !!!”
Firman adalah seorang remaja berumur 20 tahun, dia hanya lulusan sekolah menengah pertama. Dia berhenti sekolah karena ekonomi keluarganya tidak mencukupi. Oka merupakan adalah anak yang bisa dibilang paling pandai dari Firman dan Bima. Umurnya satu tahun lebih muda dari Firman. Dia lulusan SMK dan cukup berprestasi.  Sedangkan Bima, dia hanya sekolah sampai jenjang sekolah dasar. Lagi-lagi karena factor ekonomi orang tua. Keseharian mereka hanya membantu orang tua mereka bertani.
Truk yang mereka tumpangi akhirnya sampai didekat setasiun. Mereka turun dan berterima kasih pada sopir truk. Karena hari mulai siang, mereka bergegas membeli tiket dan menunggu kereta datang. Tak lama menunggu, akhirnya kereta jurusan Jakarta datang. Firman, Oka dan Bima berdiri dari tempat duduk tapi tidak langsung masuk kereta.
“sebelum kita pergi, apakah ada yang ingin kalian katakan. Oka ?” Tanya Firman pada Oka
“aku sudah memuntuskan akan tetap pada pendirianku. Menuju kota, mencari pekerjaan dan mngumpulkan banyak uang !!!” kata Oka
“bagaimana dengamu Bim, apa ada yang ingin kau katakan ?” Tanya Firman pada Bima
“aku baru pertama kali naik kereta api !!” kata Bima diakhiri dengan senyuman
Firman dan Oka melihat kearah Bima karena kata-kata Bima sangat konyol
“kenapa ! aku benar-benar peratama kali naik kereta !!!”
“ayo, kita berangkat !!!” Firman mengajak berangkat
Kereta telah berangkat, mereka telah benar-benar meninggalkan desa. Mereka sudah pergi sangat jauh dan tak mungkin kembali lagi. Setelah beberapa jam, akhirnya kereta berhenti. Firman dan teman-temannya turun dari kereta. Sungguh pemandangan yang tidak begitu biasa dipandang. Mereka melihat disekeliling mereka, terlihat banyak orang berlalu lalang, gedung-gedung besar dan tinggi berjajar dan memenuhi setiap sudut kota.
“aku tak melihat ada pohon pisang ! apa di kota tidak ditanami pohon pisang ??” celoteh Oka
“pohon pisang tidak ada disini, karena tidak ada tempat untuk menanamnya. Kau lihat, gedung-gedung besar itu memenuhi tempat ini !!!” kata Firman
Mereka berjalan menyusuri jalan di kota. Waktu itu cuaca sangat panas, rasanya badan seperti dipanggang. Akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat di sebuah taman di pinggir jalan
“aduh, panas banget. Apa di kota mataharinya ada 2 ?” celoteh Oka lagi
“kau lihat sendiri, penghijauan disini sangat buruk, belum lagi polusi. !” kata Firman
“apa ini yang dinamakan Gombal Warming !!!” sahut Bima
“Global Warming Bima, bukan Gombal Warming. !!!” Oka membenarkan
“he.he,he salah ya !!!” Bima menggaruk kepalanya
Karena capek, mereka duduk cukup lama. Ketika suasana sedang hening, tiba-tiba perut Bima berbunyi karena lapar. Bunyi yang keluar dari perut Bima tentu saja didengar oleh Firman dan Oka, mereka berdua melihat kearah Bima.
“maaf, aku sudah mencoba untuk tidak mengatakannya. Tapi sepertinya perutku tidak mau diajak diam !!!” kata Bima
“baiklah, dari tadi pagi kita belum makan apa-apa. Sekarang kita makan dulu setelah itu kita lanjutkan perjalanan.” Firman mengajak makan.
Mereka makan diwarung pinggir jalan. Karena sangat lapar, Bima makan dengan lahapnya. Nasi terlihat memenuhi mulutnya sampai terlihat sulit mengunyahnya.
“melihat caramu makan, aku tidak tahu apakah nasi itu masuk kemulutmu atau kehidungmu ?” kata Firman
“maaf, aku lapar sekali !!” Bima mengeluh lapar
“bagaiman kau bisa menikmati makananmu, bila cara makanmu seperti itu !!!” Firman mengatakan kalau cara makan Bima kurang baik
“jadi setelah ini apa yang harus kita lakukan ? kau kan sudah pernah ke kota sebelumya !!” Oka bertanya pada Firman
“kita butuh tempat tinggal, kita harus mencari tempat kos. Banyak tempat kos di kota ini tapi tak banyak yang harganya murah, rata-rata harganya mahal. Kita cari yang harganya murah, tidak perlu bagus yang penting bisa dipakai untuk tempat tinggal. !” kata Firman
Selesai makan, mereka mencari tempat kos. Benar yang dikatakan Firman, tempat kos yang mereka temukan harganya mahal-mahal. Hari mulai gelap, tapi mereka belum menemukan tempat kos.
“huuhh !!! kita sudah berputar-putar, tapi belum juga menemukan tempat kos !!!” Oka menyandarkan badannya kebelaku
“berlari disaat orang sedang bingung !!” kata Firman
“apa tadi itu peribahasa, aku kok tidak pernah mendengarnya ?” Tanya Oka
“bukan peribahasa, itu Bima kenapa lari-larian gitu !!!” Firman menunjuk kerah Bima yang berlari menghampiri mereka
“teman-teman, aku sudah dapat tempat kos !!!” Bima sambil engos-engosan
“benarkah !!!” Firman ekspresi senang
Mereka bergegas ketempat kos yang Bima maksud. Sesampainya disana, Firman dan teman-temannya bertemu dengan pemilik kos.
“jadi mas-mas ini butuh tempat kos ?” Tanya ibu pemilik kos
“ya bu, apa ibu punya tempat kos ?” Tanya Firman
“ya ibu ada, kebetulan sudah lama tidak ditempati. Mas-mas ini datang dari desa ya ?” Tanya Ibu kos lagi
“benar bu, kami dari desa, datang kesini mau cari pekerjaan. Tapi maaf sebelumnya, mengenahi biaya kos apa mahal ?” Tanya Firman biaya kos-kosan
“kalo masalah biaya tenang saja, kos-kosan ibu kan sudah lama tidak dipakai jadi murah-murah saja. Satu bulannya Rp. 200.000,- bagaimana ?” tawar Ibu kos
“ya tidak apa-apa bu, kami akan menempati kosannya ibu !!!” Firman dan teman-temannya senang
“ya sudah, bayarnya untuk bulan ini kapan-kapan saja kalo sudah dapat kerja. Tapi ibu minta maaf, karena sudah lama tidak dipakai jadi tempatnya agak kotor. Jadi tidak apa-apa kan kalo mas-mas yang bersihin sendiri ?” kata Ibu kos
“ya bu tidak apa-apa !!!” Firman bersedia
“karena ibu sedang ada pekerjaan, jadi biar diantar anak ibu. Meta !!!!” Ibu kos memanggil anaknya
Begitu terkagumnya Oka dan Bima melihat anak Ibu kos yang datang. Anak Ibu kos adalah anak remaja yang cantik dan seusia dengan mereka.
“tolong antar mereka ke tempat kos, biar istirahat !!!” Ibu kos menyuruh anaknya mengantar Firman dan teman-temannya
“ya ibu. Mari mas saya antar !!” Anak Ibu kos mengantar Firman dan teman-temannya
Oka dan Bima tak hentinya memandang wajah anak ibu kos. Kecantikannya seolah menghipnotis mereka. Rumah ibu kos lumayan jauh dengan tempat kos. Jadi mereka harus berjalan beberapa lama. Sesampainya di tempat kos, anak ibu kos memberikan kunci kos kepada Firman.
“kita sudah sampai, itu tempat kosnya dan ini kuncinya !! permisi” anak ibu kos memberikan kunci kemudian pergi
“terima kasih !!!” Firman berterima kasih
Oka dan Bima masih memandang kearah Meta, anak ibu kos.
“hey, hey ! ayo masuk !!” Firman memukul kepala Oka dan Bima
Mereka masuk kedalam tempat kos mereka. Kondisi tempat kos ternyata sangat kotor, berdebu dan kumuh.
“ibu itu bilang tempat kosnya agak kotor, tapi yang terlihat ini bukan agak kotor tapi sangat kotor. !!!” gerutu Oka
“ini lebih kotor dari kandang ayamku ?” sahut Bima
“baiklah teman-teman, saatnya bersih-bersih !!!” Firman mengajak memulai bersih-bersih
Karena tempatnya sangat kotor, mereka butuh kerja keras untuk membersihkan tempat itu. Satu jam sudha mereka membersihkan tempat kos mereka, akhirnya semua terlihat bersih dan rapi.
“capek banget !!!” Bima merebahkan badannya diatas kasur
“ternyata tempat kos ini lumayan lengkap. Ada TV, kipas angin, tempat masak dan kamar mandi dalam. Kita beruntung dapat kos-kosan ini !!!” kata Firman
“tapi kenapa lama tidak ditempati. Jangan-jangan kos-kosan ini berhantu !!!” Oka bercanda
“sebaiknya kita istirahat. Besok kita mulai mencari pekerjaan. !!” Firman mengajak istirahat
Mungkin karena terlalu lelah, tidur mereka terlihat sangat pulas. Tapi Bima terbangun karena perutnya mendadak sakit. Bima meringis kesakitan sambil meremas-remas perutnya. Firman yang saat itu tidur disampingnya terbangun karena rintihan Bima.
“kau kenapa ?” Tanya Firman
“tidak tahu Man, perutku kok sakit banget. Seperti ditusuk-tusuk jarum !!” Bima sambil meringis kesakitan
“aku belikan obat kalau begitu !!” Firman beranjak dari tempat tidur hendak membelikan obat

“tidak usah Man, tidak apa-apa. Lagi pula ini sudah malam !!” Bima tidak ingin merepotkan
“bagaimana kau masih bilang tidak apa-apa. Lihat, kau terlihat kesakitan. Jangan membuat dirimu menjadi tambah sakit gara-gara menahan sakit !!”Firman kemudian keluar beli obat
Setelah beberapa lama pergi, Firman kembali dengan membawa obat. Firman terkejut setelah melihat Bima tergeletak di lantai. Firman langsung menghampiri Bima karena dia kawatir Bima kenapa-kenapa.
“Bim,Bima. Bangun Bim, Bima !!!” Firman panik
Bima bangun dan duduk masi memegang perutnya
“kau tidak apa-apa ?” Tanya Firman cukup lega melihat Bima bangun
“memangnya aku kenapa ?” Tanya Bima balik
“kau tadi, tidur di lantai kenapa?”Tanya Firman lagi
“nenekku pernah bilang, bila sedang sakit perut aku harus tidur di lantai agar sakitnya cepet hilang” kata Bima
“ya ampun. Kau membuat aku takut. Lalu, apa sekarang kau sudah tidak sakit lagi ?” Tanya Firman
“masi sakit !!! he.he.he !!” Bima sambil tersenyum
“dasar kau, masi saja mengikuti kata orang-orang jaman dulu. Ini obatnya, aku juga belikan roti. Makan rotinya dulu baru minum obatnya !!!” Firman memberikan obat kepada Bima kemudian naik ketempat tidur.
“Man, terima kasih. !!” Bima berterima kasih
“sudahlah tidak perlu begitu !”
Pagi itu tidak terdengar ayam berkokok seperti saat di desa karena mereka sekarang sudah ada di kota. Mereka keluar rumah berpakaian rapi untuk pergi mencari pekerjaan.
“jadi, kita mau cari kerja apa ?” Tanya Oka
“sebelumnya aku beri tahu. melihat pendidikan kita, pekerjaan yang mungkin kita dapatkan hanya pekerja serabutan atau bahkan lebih buruk ! tapi apapun pekerjaan yang kita dapat, kita harus tetap syukuri karena itu tujuan kita kesini !!” Firman memberikan nasehat
“bisakah kita berpelukan dulu sebelum kita berangkat, karena aku kurang percaya diri !!!” Bima mengatakan hal konyol
“ayo berangkat !!” Firman menyuruh berangkat
“hey, aku kan hanya minta pelukan !!!”
Mereka menjelajahi beberapa sudut kota, dan berharap tujuan mereka datang tercapai. Beberapa tempat telah mereka datangi, tapi satupun tak ada yang mau menerima mereka. Karena waktu mulai siang, mereka istirahat untuk makan.
“apa sesulit ini mencari pekerjaan di kota ? yang diminta tenaga berpengalaman, apa itu tidak lucu. Bagaimana kita bisa dapat pengalaman kalau kita tidak diberi kesempatan kerja !!!” Oka mengeluh dan kesal
“beginilah kota, mangkanya sejak awal aku menolak di ajak ke kota. Kota bisa jadi surga bagi mereka yang beruntung, dan bisa jadi neraka bagi orang yang kurang beruntung.” Kata Firman
“dan kita masuk golongan orang kurang beruntung itu, dan kota ini akan jadi neraka buat kita !!!” Oka masih dengan nada kesal
“yang terpenting sekarang kita harus tetap berusaha, jangan mudah menyerah. Kadang sesuatu yang diawali dengan kesulitan akan berakhir dengan kemudahan !!!” nasehat Fiman
“semoga yang aku katakan itu benar !!!”
“hey Bima, kenapa kau diam saja. Sepertinya kau sangat menikmati makananmu !!!” Tanya Firman pada Bima yang ada disebelahnya
“nenekku melarangku berbicara pada saat sedang makan.!!!” Kata Bima berbicara tentang neneknya
“sepertinya, nenekmu begitu sayang padamu !!!”
“ya, tapi aku tidak bisa mendengar nasehat nenekku lagi saat usiaku 13 tahun !!!” Bima menceritakan neneknya
Setelah makan, mereka langsung pulang. Mereka akan melanjutkan mencari kerja keesokan harinya. Sore itu Oka sedang menyalakan TV, mungkin karena sudah lama tidak dipakai, TV tidak menyala. Bima meraba-raba TV dengan maksud memeriksa kenapa TV tidak mau menyala.
“apa TV di kota menggunakan tombol khusus, aku nyalakan kok tidak nyala !!!” Bima melihati semua sudut TV
“coba aku lihat ?” Oka duduk jongkok melihat bagian belaku TV
Oka melihati terus bagian belaku TV, Oka dulu lulusan SMK jadi sedikit mengerti masalah elektronik. Bima yang tidak tahu apa-apa penasaran dengan apa yang dilakukan Oka. Dia hanya melihat dan tidak melakukan apa-apa.
“apa dengan melihati seperti itu, TV ini akan menyala ?” Tanya Bima
“kau diam saja Bima, aku sedang memeriksanya ! ow ini, ternyata kabelnya ada yang mengelupas. Sepertinya dimakan tikus !!!” Oka menemukan sumber kerusakan TV
“wah, kau memang hebat Ka, sekarang TV-nya bisa menyala !!” Bima memuji
Oka, berapa uangmu sekarang ?” Tanya Firman
“uangku ? ada 75 ribu !” jawab Oka
“Bima, berapa uangmu ?” Tanya Firman pada Bima
“hanya 25 ribu !!”
“persediaan uang kita semakin menipis, bila kita tidak segera menemukan pekerjaan maka kita akan benar-benar jadi gelandangan. Jadi, untuk mengirit uang kita sebelum kita mendapatkan pekerjaan, mulai sekarang kita jangan beli makan di luar. Kita masak makanan kita sendiri !!” ide Firman
“ide yang bagus. Berarti kita harus beli beras dan beberapa bumbu-bumbu masak. Untuk masaknya kita bergiliran !!” Oka menambahkan
“bukannya aku tidak mau membantu, tapi aku yakin kalian tidak akan mau makan masakanku. Bukannya masakanku tidak enak, tapi memang aku tidak pernah masak !!” Bima mengaku tidak bisa masak
“mengenahi masak, biar aku saja. Sekarang kumpulkan separuh dari uang yang kalian punya !!”
Saat mereka sedang berembuk, pintu diketuk oleh seseorang. Oka datang membukakan pintu. Ternyata yang datang adalah Meta anak ibu kos.
“selamat sore !!” sapa Meta
Meta ! mari silahkan masuk !!” Oka mempersilahkan Meta masuk
“maaf, tempatnya agak berantakan !!” Firman datang menemui Meta
“terakhir aku lihat tempat ini sangat kotor, sepertinya kalian bekerja sangat keras untuk membuat tempat ini bersih !” Meta memuji
“tidak juga, semua kami lakukan bertiga jadi terasa lebih ringan !!” kata Firman
“kira-kira maksud kedatanganmu kesini ada apa ya ?” Tanya Oka
“ini ada titipan makanan dari ibuku, kata ibuku ini sebagai ucapan selamat datang !!” Meta memberikan makanan dalam rantang
“wah, kok jadi merepotkan gini !!!” Firman merasa tidak enak hati
“apa ada yang berbicara makanan !!” Bima datang kemudian ikut duduk
“kau ini, kalau dengar makanan langsung tanggap. Tapi kalau dimintai bantuan susahnya minta ampun !!!” Firman menyindir Bima
“tapi jangan katakan itu didepan Meta, aku kan jadi malu !!” Bima wajah malu
“he.he.he ! ya sudah aku permisi dulu !!” Meta pamit mau pulang
“ya silahkan, terima kasih atas makanannya !!” Firman berterima kasih
“sama-sama. Permisi !!!” Meta kemudian pulang
“selain cantik, ternyata Meta juga baik hati, membawakan makanan untuk kita !!” Bima memuji Meta
“kenapa kau biarkan dia pulang sendiri ? kau kan seharusnya mengantarnya pulang !!” kata Oka pada Firman
“dia kan sudah tahu jalan pulang. Jadi tidak perlu diantar, sudah lanjutkan makannya !!!” jawab Firman
Hari berikutnya, Firman dan teman-temannya kembali menulusuri kota untuk mencari pekerjaan. Hari ini mereka sudah mendatangi 3 tempat tapi tak satupun yang menerima mereka. Lagi-lagi mereka dituntut berpengalaman.
“aku merasa orang-orang tadi sedang mempermainkan kita, yang dicari pengalaman, pengalaman dan pengalaman. Bagaimana kita bisa menunjukkan kemampuan kita kalau yang diutamakan hanya pengalaman. !!” guman Oka
“antara orang pandai dan orang berpengalaman, tentu saja dipilih yang berpengalman. Orang pandai belum tentu berpengalaman, tapi orang berpengalaman pasti pandai. Kau jangan menggerutu terus, itu tidak akan merubah apapun!!” kata Firman
Ketika mereka melewati sebuah rumah makan, Bima tiba-tiba berhenti dan mengarahkan pandangannya ke rumah makan itu. Melihat Bima berhenti, Firman dan Oka berhenti.
“ada apa Bima, bukankah kita tadi sudah makan !!” kata Oka pada Bima
“kalian berdua, cepat kesini !!” Bima memanggil Firman dan Oka
Oka dan Firman menghampiri Bima
“aku memang hanya lulusan SD, tapi aku bisa membaca tulisan di pintu itu. Bukankah itu tulisan LOWONGAN ?” Bima menunjuk tulisan yang di pasang di pintu.
“kau benar Bim, Firman ! rumah makan itu sepertinya membuka lowongan !!” Oka senang
“kalau begitu tunggu apa lagi !!” Firman mengajak masuk
Didalam, mereka bertanya kepada salah satu pegawai disitu, dan pegawai itu membawa mereka menemui pemilik rumah makan.
“kalian dari mana ?” Tanya seorang wanita pemilik rumah makan
“kami dari desa ?” jawab Firman
“kami memang butuh beberapa pegawai, karena rumah makan ini baru saja dibuka. Mana dari kalian yang bernama Oka ?” Tanya pemilik rumah makan
“saya !” Oka mengangkat tangan
“diantara temanmu, kau yang pendidikannya lebih tinggi. Jadi kau akan aku tempatkan sebagai kasir, bagaimana ?” pemilik rumah makan menawarkan
“ya bu. Terima kasih !!” Oka senang
“lalu Firman aku tempatkan sebagai pelayan, kalau Bima cuci piring !!”
“saya bersedia !!” jawan Firman
“saya juga !” sahut Bima
“baiklah, sebelumnya kalian perlu tahu satu hal. Walau rumah makan ini baru dibuka, saya sebagai pemilik tidak pernah memandang siapa yang bekerja tapi bagaimana cara bekerja. Satu kesalahan saja makan kesalahan itu bisa membuat kalian kehilangan pekerjaan. Memang kedengarannya sangat kejam, tapi inilah dunia usaha. Yang terbaik maka itulah yang menang. Apa kalian faham ?”
“paham !!” Firman, Oka dan Bima menjawab secara bersama
“besok kalian bisa mulai bekerja. Jadi, selamat bekerja dan jangan kecewakan saya !!”
“ya bu. Terima kasih. Kami permisi !!”
Mereka pulang dengan senang karena mereka berhasil mendapatkan pekerjaan. Walau gajinya kecil, itu lebih baik dari pada tidak dapat pekerjaan sama sekali. Mereka sudah sepakat akan bekerja dengan sungguh-sungguh apapun pekerjaannya.
Hari pertama bekerja, mereka datang ketempat kerja dengan semangat. Setelah memakai seragam, mereka langsung bekerja sesuai bagian mereka masing-masing. Oka menjaga meja kasir, Firman menjadi Waiters dan Bima mencuci piring di dapur. Terlihat pemilik rumah makan mondar mandir memperhatikan kerja Firman dan temannya. Semua berjalan dengan baik-baik saja. Rumah makan itu buka dari jam tujuh pagi sampai jam sepuluh malam. Pemilik rumah makan bernama Sifa, usianya dua tahun lebih tua dari Firman. Awal bekerja memang melelahkan tapi harus tetap semangat karena hanya dengan cara itu pekerjaan terasa lebih ringan.
Rumah makan sudah tutup, beberapa lampu sudah dimatikan, Firman dan Oka berdiri didepan rumah makan menunggu Oka yang belum keluar.
“mana Oka, kok belum keluar juga ?” Tanya Firman
“ya ni, seharusnya kan sudah keluar dari tadi !!” kata Oka
Karena terlalu lama menunggu, Firman dan Oka masuk kedalam lagi untuk mencari Bima. Mereka menuju ke dapur dan melihat apa Oka masi disitu.
“ternyata kau disini. Kan sudah tutup kenapa kau masih mencuci ?” sapa Oka
“banyak piring kotor disini, sedangkan tanganku Cuma ada dua. Jadi butuh waktu lama untuk menyelesaikan semua ini !!!” kata Bima sambil mencuci
“kau kan bisa lanjutkan besok !!” Firman menyarankan
“pemilik rumah makan ini bilang, aku tidak boleh meninggalkan piring dalam keadaan kotor. Jadi terpaksa aku harus selesaikan semua ini !!!”
“bakal sampai pagi kalau piring kotornya sebanyak ini, sini aku bantu !!” Firman berdiri disamping Bima dan membantu mencuci piring
“jangan Man, biar aku saja. Ini kan bukan tugasmu !!!” Bima tidak mau merepotkan
“sudah tidak apa-apa !!”
“hmmm, piring sebanyak ini dibersihkan satu orang ya pasti lama selesainya !!” Oka ikut membantu
Bima merasa senang karena memiliki teman-teman yang setia kawan. Memang semenjak kecil mereka sepakat akan selalu bersama baik suka maupun duka. Disaat mereka sedang mencuci, Sifa pemilik rumah makan lewat. Sifa berhenti beberapa lama, melihat Bima mencuci piring dibantu oleh Oka dan Firman. Setelah beberapa melihat, Sifa kemudian pergi.
Piring telah tercuci semua, saatnya mereka untuk pulang. Sesampainya di tempat kos mereka langsung tidur karena kelelahan. Tidur mereka sangat nyenyak sampai mereka kesiangan.
“ya ampun !!!” Firman kaget ternyata sudah jam setengah delapan
“hey, bangun-bangun. Kita kesiangan !!!” Firman membangunkan teman-temannya
“wah gawat, kita bisa dimarahi Bu Sifa habis-habisan !!!” Oka lompat dari tempat tidur kemudian bersiap-siap.
Karena bangun kesiangan, mereka terlihat tergesa-gesa. Mereka tahu, Bu Sifa akan mengukum siapa saja pegawai yang datang terlambat. Mereka berusaha secepat mungkin, tapi mereka sudah terlambat dan mereka sudah siap dengan hukuman yang mereka akan terima. Sesampainya mereka di tempat kerja, mereka langsung disuruh menghadap Sifa di ruangannya.
“kalian tahu ini jam berapa ?” Sifa ekspresi marah
“maaf Bu, kami siap menerima hukuman. !!” Kata Firman berdiri dengan teman-temannya didepan meja kerja Sifa.
“bagus kalo kalian sadar kalau alian salah. Biasanya pekerja disini selalu mengarang cerita untuk membuat dirinya tidak salah. Padahal dia tahu kalau dirinya salah. Jadi apa ada yang kalian katakan ?” Tanya Sifa
Ketika suasana hening, kebiasaan Bima kalau sedang lapar perutnya berbunyi dengan keras. Bunyi perut lapar Bima tentu saja didengar teman-temannya dan Sifa.
“kembalilah bekerja, tapi kalian makan dulu. Aku tidak mau kerja kalian berantakan karena kalian belum makan !!!” Sifa menyuruh mereka memulai bekerja dan makan dulu.
“ya bu, terima kasih !!” Firman berterima kasih
Mereka sedikit heran, tidak biasanya Sifa baik hati seperti itu. Bila ada pegawai terlambat, pasti akan dimarahi habis-habisan. Setelah sarapan, Firman dan teman temannya memulai bekerja. Firman yang saat itu hendak pergi ke kamar mandi, melihat Sifa sedang sibuk membolak balik dokumen didepannya. Firman dapat melihat yang dilakukan Sifa karena dinding ruangan Sifa terbuat dari kaca. Setelah beberapa lama memandang, Firman kemudin pergi ke kamar mandi.
Sifa masi sibuk dengan pekerjaannya. Sesekali dia menggaruk-garuk kepalanya karena merasa pusing dengan pekerjaannya. Sifa bekerja tak kenal waktu karena pada prinsifnya Sifa tipe orang pekerja keras. Rumah makan sudah mau tutup, tapi Sifa belum juga siap-siap pulang. Firman yang saat itu hendak pulang, menyempatkan diri melihat Sifa diruangannya. Ternyata Firman melihat Sifa belum pulang dan masi sibuk dengan pekerjaannya.
Firman kemudian ke dapur untuk membuatkan Sifa secangkir kopi. Firman mengetuk pintu ruangan Sifa dan Firman kemudian masuk.
“kau belum pulang, ada apa ?” Tanya Sifa
Firman meletakkan Secangkir kopi di meja kerja Sifa
“Kopi ? perasaan aku tidak memesan kopi !!” Sifa sedikit bingung
“saya lihat anda sedang sibuk dari tadi sore, mungkin kopi itu bisa sedikit mengurangi rasa lelah. Walau sebenarnya kopi tidak bisa menghilangkan rasa lelah. Maaf bukannya mengajari, saya tau anda tipe orang pekerja keras. Tapi anda bekerja terlalu keras dan itu tidak baik untuk kesehatan. Bekerja keras dan memaksakan diri itu berbeda. Permisi !!” kata Firman kemudian keluar dari ruangan Sifa
Mendengar kata-kata Firman, Sifa merasa yang dikatakan Firman benar. Dia sudah bekerja terlalu keras. Sifa akhirnya menghentikan pekerjaannya untuk dilanjutan besok. Setelah merapikan dokumen yang ada di meja, Sifa siap-siap untuk pulang. Saat dia menjinjing tasnya, sifa terhenti setelah melihat kopi yang dibawakan oleh Firman. Sifa teringat kata-kata Firman dan belum meminum kopi itu. Diawali dengan sebuah senyuman, Sifa meminum kopi itu kemudian pulang.
Rumah makan terlihat sudah sepi, semua pekerja sudah pulang. Karena memang sudah jam setengah sebelas. Ketika Sifa keluar, Sifa kaget setelah melihat Firman dan kedua temannya masi duduk didepan rumah makan.
“nyamuk disini ternyata lebih besar dari pada nyamuk di kota !!” Oka memukul nyamuk yang menggigit pipinya
“ya karena nyamuk disini minum darah orang kaya, jadinya besar-besar !!” kata Firman bercanda
“ah kamu Man ada-ada saja !!” kata Bima
Mereka masi belum menyadari kalau Sifa ada dibelaku mereka
“oh ya, menurut kalian Bu Sifa itu bagaimana ?” Tanya Bima
“wah, galaknya minta ampun. Lebih galak dari guru Matematikaku dulu. Tapi cantik juga orangnya !!” kata Oka
“kalau menurutku Bu Sifa itu sebenarnya baik, ya mungkin karena tuntutan pekerjaan mangkanya dia jadi galak seperti itu !!!” kata Bima
“tumben kau bisa ngomong benar. Biasanya ngomong nglantur !!!” Oka meledek
“sudah, kalian jangan ngomongin orang terus, tidak baik. !!” Firman meminta temannya untuk tidak membicarakan Sifa.
Mereka masih belum menyadari kalau Sifa dibelaku mereka. Sifa menghampiri Firman dan teman-temannya. Firman dan teman-temannya berdiri dan kaget dengan kehadiran Sifa.
“Bu Sifa !!” sapa Firman wajah terkejut
“apa yang kalian lakukan disini. Kenapa tidak pulang ?” taya Sifa
“kami sebenarnya sedang ……. !”
“kita pulang, aku antar kalian pulang !!” Sifa memotong perkataan Firman mengajak pulang bareng
“maaf Bu, bukannya menolak. Tapi kami tidak mau merepotkan !!” Firman menolak karena takut merepotkan
“bukannya aku yang selama ini merepotkan kalian. Ayo !” Sifa memaksa agar Firman dan teman-temannya ikut
Firman dan teman-temannya akhirnya ikut pulang bersama Sifa. Mereka semua naik mobil Sifa. Firman duduk disamping Sifa. Sedangkan Oka dan Bima duduk dibelaku.
Dalam perjalanan, Firman beberapa kali memandang kearah Sifa. Firman merasa kalau Sifa mendengar pembicaraan teman-temannya. Sifa tahu kalau Firman memandanginya terus dan itu membuat Sifa penasaran.
“apa ada yang aneh dariku. Kau tak hentinya melihat aku !!” kata Sifa sambil menyetir mobil
“maaf. Kalau boleh tahu apa Bu Sifa tadi mendengar apa yang kami bicarakan ?” Tanya Firman
“tidak semua, hanya mulai dari nyamuk di kota yang besar-besar !!!” kata Sifa
“jadi, anda mendengar semua yang kami bicarakan. Maaf, kami tak bermaksus untuk menjelek jelekkan Ibu !!” Firman kaget dan melihat kearah kedua temannya.
“tidak apa-apa. Itu hal yang biasa. !!!” Sifa memaklumi
“maaf mengganggu. Apa ada kantung kresek, sepertinya temanku mabuk kendaraan !!” kata Oka meminta kantung kresek untuk Bima yang mabuk kendaraan
“ada di bawah kursimu !!!” Sifa memberitahu
“Hmmm dasar anak kampung, baik mobil aja mabuk. Padahal mobil ini ka n ada AC-nya !!” Firman meledek Bima
“aku mending jalan kaki, dari pada naik mobil bagus tapi jadinya seperti ini !!!” Bima dengan wajah lemas
“teman kamu lucu ya !!!” Sifa berkata sambil tersenyum
“si Bima ini tidak hanya lucu Bu, tapi dia juga imut-imut. Hamster aja kalah ma dia !!” sahut Oka bercanda
“Ha.ha.ha. !!!” semua tertawa
Kadang penampilan tidak menjamin segala sesuatunya. Sifa yang menurut Firman dan teman-temannya sangat galak, ternyata orangnya baik hati. Dan mereka sudah belajar utuk tidak menilai orang dari penampilannya saja. Setelah mengucapkan terima kasih, Firman beserta teman-temannya masuk kedalam rumah untuk istirahat dan Sifa pulang kerumahnya.
Semenjak malam itu, Sikap Sifa sudah mulai ramah dengan Firman dan teman-temannya begitu pula dengan pegawai lainnya. Ketika semua sudah mulai dengan sesuatu yang baik, ternyata muncul sesuatu hal yang kurang baik. Sore itu Sifa menerima laporan keuangan rumah makan yang dikelolanya. Didalam data, Sifa mengetahui bahwa jumlah pemasukan tidak sesuai dengan laporan. Sifa langsung bertindak untuk mencari tahu, apakah terjadi kesalahan data atau memang uang yang masuk ada yang menyelewengkan.
Setelah diperiksa, ternyata tidak ada masalah dengan laporannya, dengan demikian Sifa yakin kalau ada orang yang mencuri uang pemasukan dari rumah makannya. Semua tuduhan mengarah pada Oka, karena dia adalah satu-satunya kasir di tempat itu. Oka langsung dipanggil keruangan Sifa untuk dimintai keterangan.
“maaf bu, ada apa ya ?” Tanya Oka
“lihat ini !!” Sifa menyodorkan laporan keuangan
“ini kan laporan pemasukan keuangan rumah makan ini yang saya buat. Apa ada yang salah ?” Tanya Oka
“laporannya tidak salah, tapi sepertinya kamu yang bermasalah !” Sifa nada agak marah
“maaf, saya tidak mengerti dengan maksud ibu !!” Oka bingung
“jumlah pemasukan pada laporan itu tidak sesuai dengan jumlah uang yang aku terima. Jadi, kamu kemanakan uang yang kurang itu ?” Sifa meminta Oka mengaku
“jujur bu, saya tidak pernah sedikitpun memiliki niat untuk mengambil uang itu. Jadi tidak mungkin saya mengambil uang itu karena saya tidak ada alasan untuk itu  dan tidak akan pernah ada alasan untuk melakukan itu !!” Oka mengatakan hal yang sebenarnya
“kau satu-satunya yang memegang masuknya keuangan disini. Jadi hanya kamu yang bias dengan mudah mengambil uang disini. Sebaiknya kamu mengaku saja, kamu gunakan untuk apa uang itu ?”
“saya sudah berusaha selalu menjadi orang yang jujur, tapi ternyata menjadi orang jujur itu sangat sulit. Saya memang mengularkan dan memasukkan uang didalam mesin kasir, tapi saya tidak pernah memasukkan uang itu kedalam kantong saya. Perlu anda tahu juga, sejak kecil saya selalu diajarkan oleh orang tua saya bahwa dalam hidup, jangan pernah menyakiti orang lain dan jangan mengambil barang milik orang lain !!” Oka mengatakan tentang hal yang pernah diajarkan orang tuanya.
“ibumu pasti kecewa, karena kau tidak mematuhi apa yang dikatakan ibumu !”
“entah dangan cara apa saya membuktikan bahwa saya tidak pernah mengambil uang seperti yang Ibu tuduhkan !!!” Oka tetap tidak merasa bersalah
“kau hanya mengaku dan semua akan selesai !” Sifa ingin Oka mengaku
“maaf Bu, jangan memaksa saya mengakui kesalahan yang tidak pernah saya lakukan. Saya akan mengganti uang Ibu yang hilang dan saya akan mengundurkan diri dari pekerjaan saya karena sepertinya Ibu sudah tidak mempercayai saya. !” Oka kemudian keluar dengan ekspresi wajah yang kacau.
Oka tidak menyangka kalau Sifa setega it menuduhnya mencuri uang. Oka selama ini sudah bekerja dengan jujur dan dengan sepenuh hati menjalankan pekerjaannya dengan baik. Oka merahasiakan masalahnya itu dari kedua temannya, karena Oka tidak mau membuat kedua temannya terganggu. Sianng itu Oka menemui Sifa untuk pamit keluar dari pekerjaannya.
“maaf bila selama berkerja dengan Ibu saya melakukan kesalahan. Hari ini juga saya akan keluar dan saya tidak akan lupa dengan janji saya untuk mengganti uang Ibu yang hilang. Tapi maaf, untuk saat ini saya belum bisa mengganti. Saya akan menggantinya setelah saya mendapatkan pekerjaan baru saya ! permisi !!”
Sifa tidak mengatakan apa-apa dan hanya memandang Oka dengan wajah marah bercampur kecewa.
Oka keluar dari ruangan Sifa dan keluar dari pekerjaannya untuk selama-lamanya. Ternyata Firman mengetahui masalah yang menimpa Oka. Firman mengetahui dari pembicaraan teman kerjanya. Firman langsung menemui Sifa diruangannya. Firman masuk keruangan Sifa tanpa permisi karena saat itu Firman sangat marah.
“kenapa kau menuduh temanku mencuri ? apa kau tidak punya perasaan ?” Firman berkata pada Sifa nada marah
“bisakah kau mengetuk pintu dulu sebelum masuk, apa kau tidak menghormatiku sebagai atasanmu ?” Sifa nada marah juga
“buat apa saya hormat pada atasan bila atasannya tidak pernah hormat pada bawahannya !!”
“apa maumu, cepat katakana aku sedang sibuk ?” Sifa bertanya maksud kedatangan Firman
“kenapa kau menuduh Oka mencuri uang, dan kenapa kau mengeluarkan Oka ?” Tanya Firman
“aku tidak pernah mengeluarkan temanmu, temanmu sendiri yang minta keluar. Lagi pula buat apa kau membela teman yang seorang pencuri seperti dia ?” kata Sifa
“saya mengenal Oka sejak kecil dan saya tahu bagaimana Oka, dia tidak mungkin berani mengambil sesuatu yang bukan miliknnya. Bahkan dia mengambil mangga miliknya sendiri dia ijin dulu pada ibunya. Jadi tidak mungkin temanku Oka mengambil uang kamu !!!” Firman membela Oka
“dengarkan aku, yang menangani keuangan adalah Oka, karena dia kasir. Hanya dia yang bisa dengan mudah mengambil uang.  Semua sudah jelaskan ?”
“ketika sebuah pesawat jatuh bukan berarti pilotnya yang menjatuhkan pesawat itu. Pesawat jatuh bisa karena ada masalah pada mesinnya !!” kata Firman
“ternyata kau pandai berbicara ya. Jadi, apa sebenarnya maumu ? apa kau ingin aku memaafkan Oka dan menganggap semua ini tidak pernah terjadi ? bila dengan memaafkan membuat uangku kembali maka akan aku lakukan. !!”
“ternyata benar ya yang dikatakan orang. Kau bekerja bukan karena kau mencintai pekerjaanmu, tapi kau bekerja karena uang. Yang kau pedulikan hanyalah uang, dan kau tak pernah mempedulikan pegawai anda yang bekerja mati-matian untukmu. Apa kau tahu bagaimana penderitaan mereka bekerja dengan anda, bekerja tidak kenal waktu, selalu dipaksan melakukan sesuatu yang kau minta. Bahkan kau tidak pernah mengatakan kata terima kasih pada mereka. Sebenarnya mereka ingin keluar dari pekerjaan ini tapi mereka takut tidak mendapat pekerjaan lain karena tempat ini adalah satu-satunyunya sandaran mereka. Dan satu yang selalu mereka impikan, yakni dapat bekerja dengan tenang tanpa ada kekangan dan ketakutan !!” Firman mengingatkan Sifa
Perkataan Firman ternyata merubah ekspresi Sifa, sepertinya Sifa sedikit mulai sadar atas apa yang dilakukannya selama ini.
“terima kasih karena memberi aku tempat bekerja. Dan maaf, aku tidak bisa bekerja pada orang yang egois sepertimu. Aku keluar, permisi !!” Firman berpamitan dan pergi.
Firman akhirnya memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya. Semua itu dia lakukan bukan karena Oka tapi Firman sendiri yang sudah tidak mau bekerja lagi di tempat itu. Firman pulang dan menemui Oka yang sedang duduk-duduk didepan kos-kosan.
“Lo, Man !!” kok kamu pulang ?” Tanya Oka terkejut dengan kepulangan Firman
“entah kenapa aku tiba-tiba kangen dengan kos-kosan ini !!” kata Firman
Ada apa sebenarnya ?” Tanya Oka penasaran
“aku keluar, aku keluar dari pekerjaanku !!” Firman duduk didepan tempat kos.
“apa !! kenapa kau keluar, apa telah melakukan sesuatu sehingga kau dipecat ?” Tanya Oka terkejut Firman keluar dari pekerjaannya
“kau sendiri kenapa dirumah ? bukankah seharusnya kau bekerja ?” Tanya Firman balik
“aku…… !!!” Oka tidak bisa menjawab
“kau dikeluarkan kan ? kenapa kau tidak pernah cerita padaku kalau kau ada masalah dengan pekerjaanmu ?”
“jadi kau sudah tahu ya ! maaf, bukannya aku tidak mau memberi tahu tapi hanya ingin menyelesaikan masalahku sendiri tanpa merepotkan kalian. !” cerita Oka
“merepotkan !! apa kau sudah gila, apa kau lupa kita bertiga sudah sepakat akan selalu bersama dan akan saling membantu satu sama lain. Hilangkan kata merepotkan dari kepalamu. Dan mulai berterus terang pada kami !!” nasehat Firman
“maafkan aku. Kau tidak percayakan kalau aku mencuri ?
“selama berteman denganmu, aku belum pernah melihat kau mencuri, dan kau tidak punya kemampuan itu !!”
“terima kasih kau sduah mempercayai aku. Tapi tunggu, kau keluar bukan karena aku kan ?” Tanya Oka
“tidak, aku keluar atas keinginanku sendiri. Lagi pula aku tidak mau bekerja dengan orang yang egois seperti itu. Dan aku tidak terima kalau temanku dituduh mencuri. !!” kata Firman
“lalu bagaiman dengan Bima ? apa dia akan terus bekerja disana ?” Tanya Oka
“bagaiaman aku bisa bekerja, bila kedua temanku tidak bekerja !!” kata Bima datang tiba-tiba
“Bima !!” sapa Oka terkejut
“jangan bilang kalau kau juga keluar dari pekerjaanmu ?” kata Firman
“ya…. Aku sudah mengucapkan kata selamat tinggal pada semua piring kotor yang ada disana. !!” kata Bima
Malam telah datang, Firman dan kedua temannya sedang memasak makan malam.
“jadi bagaiamana ? kita sudah kehilangan pekerjaan kita. Apa kita akan mencari pekerjaan baru ?” Tanya Oka sambil mengiris bawang
“entahlah, aku sendiri belum memikirkan itu !” jawab Firman
“apa kau percaya kejaiban ?” Tanya Oka
“apa ! hey, dengar ! di dunia ini tidak ada yang namanya keajaiban. Semua hal yang terjadi disekitar kita itu adalah akibat dari suatu tindakan. Dan hal yang terjadi dengan begitu saja itu tidak mungkin ada. Bila tiba-tiba ada makan muncul didepan kita, maka itulah keajaiban. Kau tahu, itu hanya terjadi di dongeng !!” Firman tidak percaya akan keajaiban.
“aku kan hanya bertanya. Bisa saja kan, Sifa tiba-tiba datang dan meminta kita kembali bekerja ditempatnya !!” Oka berandai-andai
“bila itu terjadi aku akan naik pohon mangga didepan kos-kosan yang banyak semutnya itu  !!” kata Firman
“aku pegang kata-katamu !!”
Disisi lain Sifa sedang sibuk diruangan tempat kerjanya. Dia sedang mempelajari beberapa berkas dan terlihat lelah. Seorang pekerja masuk kedalam ruangan Sifa memberikan segelas kopi pesanan Sifa. Kopi ditaruh diatas meja kerja Sifa.
“terima kasih Firman !!!” kata Sifa salah panggil
“maaf Bu ! saya Bayu bukan Firman !!” kata pengantar kopi itu
“oh maaf !!” Sifa meminta maaf wajah malu
Kejadian itu membuat Sifa teringat pada Firman. Dan mungkin kebetulan, Sifa melihat sesuatu diantara berkas-berkas yang ada dimejanya. Sifa mengekspresikan wajah kaget setelah melihat salah satu dokumen. Dokumen itu adalah salah satu laporan keuangan yang terselip. Dokumen itu telah membuktikan bahwa Oka tidak mencuri uang, Ternyata ada kesalahan pada laporan keuangannya.
Malam semakin larut, Firman terlihat masi belum tidur. Dia sedang duduk didepan kos-kosan sambil memandang langit. Oka yang terbangun dari tidurnya, tak sengaja melihat Firman di luar. Oka bangun dan menghampiri Firman.
“apa ada masalah dengan tidur ?” sapa Oka
“kau mengagetkanku. Kenapa kau belum tidur ?” Tanya Firman
“aku tadi terbangun gara-gara mimpi ada orang tampan berdiri memandangi langit !!” kata Oka
“apa kau menyindirku ?” kata Firman
“apa yang kau lakukan disini ? berdiri sendiri sambil memandangi langit. Apa ini bagian dari ritual mencari hidayah dari langit !!”
“aku semalaman berfikir dan aku sudah memutuskan untuk kembali ke desa !!” Firman bermaksud kembali ke desa
“jadi, kembali ke desa ya ! memang itu adalah satu-satunya pilihan yang terbaik saat ini. Sejak dari awal aku seharusnya aku mendengarkanmu. Kota bukanlah tempat yang cocok  untuk orang seperti kita.” Kata Oka
“sebaiknya kita tidur, karena besok kita akan pulang kampung !!” Firman mengajak tidur
Ketika mereka berbalik dan hendak masuk, Bima berdiri didepan mereka dengan memakai sarung putih menutupi badannya dan hanya kelihatan wajahnya. Kelakuan Bima tentu saja mengagetkan Firman dan Oka.
“Astaghfirullah hal adzim !!!” Oka kaget sampai jingkat
“kamu itu ngapain Bim, mengagetkan saja !!” Firman dengan nafas tersengal karena kaget
“aku tidak melihat kalian di tempat tidur, mangkanya aku kesini mencari kalian. Aku kan takut tidur sendiri !!” kata Bima
“tapi tidak dengan penampilan seperti itu. Kayak pocong aja kamu !!” Oka kesal
“ya maaf, kan udara di luar dingin !!” Bima meminta maaf
“sudah ayo kita tidur !”
Cahaya matahari mulai menembus cela-cela candela, Firman dan teman-teman terlihat berkemas-kemas untuk siap-siap kembali ke desa.
“jadi ini hasil perundingan kalian tadi malam ?” Tanya Bima sambil menata baju
“bila kau keberatan kau bisa tetap disini !” kata Oka
“bagaimana aku bisa tetap disini sementara kalian pergi. Sebenarnya aku dari dulu sudah ingin pulang tapi tidak berani bilang. !!”
Setelah semua barang sudah dimasukkan tas, Firman mengunci kos-kosan. Sebelum pergi mereka berdiri sejenak didepan kos-kosan memandang kos-kosan mereka.
“walau terlihat tidak mewah, tapi tempat ini sudah membuat kita kenyamanan. Setidaknya untuk bebeberapa waktu lalu. Sedih rasanya bila kita meninggalkannya secepat ini !!” kata Oka
“kau bisa membungkusnya untuk dibawa pulang bila kau tidak tega meninggalkannya !!” Firman menyindir dengan candaan
Bima melihat seorang wanita datang. Dari kejauhan, Bima sepertinya mengenal wanita yang datang itu.
“teman-teman, kayaknya ada yang datang !” Bima memberitahu Firman dan Oka
Setelah wanita itu mendekat, ternyata benar. Memang wanita itu adalah wanita yang mereka kenal, wanita itu adalah Sifa mantan atasan mereka.
“apa kalian mau pergi ke suatu tempat ? atau mau pulang kampung !!” sapa Sifa
“apa ada sesuatu yang belum aku selesaikan, sehingga kau datang ketempat kami ?” Tanya Firman
“ya, ada urusan yang belum terselesaikan !!”
“sebaiknya cepat katakan, karena kami akan segera pergi !!”
“bisakah kau bersikap lebih ramah, aku tahu aku pernah membuatmu kesal.!” Sifa tidak suka dengan nada bicara Firman
“maafkan sikap temanku, sepertinya dia sedang datang bulan. Jadi apa maksud kedatanganmu ?” kata Oka pada Sifa
“sebelumnya aku minta maaf, terutama padamu Oka. Ternyata aku salah menuduhmu mencuri uangku. Memang ada kesalahan pada laporannya. Aku sangat menyesal menuduhmu melakukan hal itu ! sekali lagi aku minta maaf !!” Sifa meminta maaf
“jadi, kau sekarang menyesal ? apa kau pikir dengan penyesalanmu bisa menghilangkan sakit hati kami ?” Firman belum terima
“sudahlah Man, dia sudah minta maaf. Orang kan bisa berbuat salah. Sudahlah !!” Oka menasehati Firman
“iya man, maafkan dia !!” Bima juga meminta Firman memaafkan Sifa
“iya… iya baiklah. Aku memaafkannya ! kalian berisik sekali !!” Firman memaafkan Sifa
“sebagai permintaan maaf, maukah kalian kembali bekerja denganku ? aku masih butuh orang-orang seperti kalian ! apa kalian bersedia ?” Sifa meminta Firman dan teman-temannya kembali bekerja ditempatnya
“apa kau serius ?” Firman masih tak percaya
“sayangnya aku sejak lahir tidak punya kemampuan untuk berbohong !!” Sifa mengatakan kalau dia bukan pembohong
“wah berarti kita akan punya uang lagi, terima kasih ya Sifa !” Bima senang
“aku tunggu besok, jangan terlambat !!” Sifa kemudian pergi
Firman dan teman-temannya sangat senang karena mereka mendapatkan pekerjaannya lagi.
“kau sekarang sudah tahu kan, kalau keajaiban itu ada ?” kata Oka
“ini bukan keajaiban. Sampai kapanpun aku tidak akan percaya dengan yang namanya keajaiban !!” Firman kemudian hendak masuk rumah
“Firman, apa kau laki-laki yang selalu menepati janji ?” Tanya Oka
“tentu saja. Kenapa ?” jawab Firman
“apa kau masih ingat, kalau Sifa tiba-tiba datang kesini dan meminta kita kembali bekerja ditempatnya, kau akan naik ke pohon mangga itu !!” Oka menagih janji Firman
Karena sudah berjanji, Firman harus melakukannya. Dia berada di pohon mangga didepan kos-kosan dan hendak memanjat ke atas.
“jangan bilang kau tidak memanjat pohon. Ayo cepat lakukan !!” Oka meminta Firman segera memanjat
“iya… iya ! berisik !!!” Firman mulai memanjat
“apa sekarang sudah musimnya buah mangga, kenapa Firman memanjat pohon mangga itu ? bukannya pohon itu banyak semutnya” Tanya Bima karena tidak tahu dengan yang dilakukan Firman
“kau bisa tanya sendiri padanya kalau dia sudah turun nanti. !” kata Oka
Oka menghampiri pohon yang di panjat Firman
“bagaimana keadaanmu disana, apa kau baik-baik saja !!” tanya Oka pada Firman yang diatas pohon nada meledek
“terima kasih atas perhatianmu, tapi bisakah aku turun sekarang. Semut-semut ini sepertinya tidak suka aku berada disini ?” Firman meringis kesakitan karena digigit semut
“tidak secepat itu, kau bisa turun setelah matahari terbenam !” kata Oka dan Bima meninggalkan Firman
“apa !!! kau bercanda, itu tidak ada diperjanjian ! hoy, tunggu !!” Firman berteriak minta turun
“apa tidak apa-apa kita meninggalkan Firman dengan semut-semut itu ?” tanya Bima sambil berjalan
“seperti yang kau lihat, dia baik-baik saja !” jawab Oka
“Aaaaaaauuuucchhhh, dasar semut sial !!!” Firmat teriak kencang digigit semut
Enam bulan kemudian Firman dan teman-temannya mengunjungi kampung halamannya. Setah turun dari angkot, mereka manatap jauh kearah desa dengan wajah gembira. Oka menghirup nafas dan menghembuskannya merasakan segarnya udara kampung halaman.
“hmmm, apa kalian menciumnya juga. Aroma kampung halaman ?” kata Oka
“memang tidak ada tempat yang nyaman selain rumah sendiri !” Firman menambahkan
Mereka menyusuri jalan kampong yang sudah lama mereka tinggal. Tak terasa mereka sudah hampir satu tahun berada di kota. Mereka menyapa beberapa orang yang berlalu lalang di jalan. Langkah mereka terhenti setelah mereka berpapasan dengan sorang wanita. Wanita itu adalah Dewi, wanita yang dulunya hendak dilamar Bima
Bima dan Dewi saling beradu pandang untuk beberapa lama. Firman mendorong badan Bima kedepan dengan maksud agar Bima mendekati Dewi. Bima sudah tepat didepan Dewi dan mereka masi beradu pandang bercampur rasa gugup.
“aku sudah pulang !!” sapa Dewi dengan panggilan akrab Bima
“ya Wi, kamu gimana kabarnya ?” tanya Bima balik
“Dewi baik-baik saja !!” Jawab Dewi nada malu-malu
“Dewi mau kemana, Aku antar ya ?” Bima ingin mengantar Dewi
 “Boleh !!” Dewi bersedia
Bima mengantar Dewi, diam-diam tangan Bima meraih tangan Dewi dan menggandengnya dengan malu-malu.
“Oooowwww So Sweeeeeeeetttt !!!!” teriak Oka menggoda Bima
Bima terlihat salah tingkah setelah di goda Oka. Bima sudah pergi dengan Dewi, tinggal Oka dan Firman.
“aku jadi iri pada Bima. Bima yang seperti itu bisa dapat pacar Dewi yang begitu cantik.” Gerutu Oka
“perlu kau tau, mencintai itu bukan dari apa yang kita lihat tapi dari apa yang kita rasakan. Walau Bima seperti itu, tapi hatinya baik. Wanita mana yang tidak suka kalau dapat laki-laki baik !!” kata Firman menasehati
Dengan tiba-tiba seorang menepuk bahu Firman dan Oka.
“Hai, Cowok, godain aku dong !!!” seorang waria menggoda Oka dan Firman
“Astaghfirullah hal adzim. Makhluk apa itu Man ?” Oka kaget
“ternyata Bencong satu ini belum musnah dari desa ini ! sebelum kita di ubek-ubek, mending kita kabur aja !!” Firman hendak kabur
Firman dan Oka lari dari Waria yang menggodanya. Waria itu mengejar Firman dan Oka
“wooyy tunggu !!” Waria itu berteriak sambil mengejar




SELESAI
Maaf bila banyak terdapat kesalahan dalam pengetikan !!!! 

- Copyright © Mas Ngat..!!! - Adjie - Powered by Blogger - Didesain Oleh Ngataji, S.Kom -