Selamat Datang di Blog Mas Adjie. Terima kasih sudah berkenan berkunjung !!
Diposting Oleh : Unknown

Cinta bisa datang dimana saja dan pada siapa saja. Sebagian orang tidak mampu untuk menguatarakannya dan memilih untuk memendam rasa, seperti Rava siswa kelas 2 SMA yang jatuh cinta kepada Yesi teman sekelasnya. Rava menyukai Yesi semenjak kelas 1 tapi Rava tidak pernah berani mengungkapkan rasa suka itu.
Siang itu Rava sedang duduk didalam kelas. Tampak Rava sedang memandang ke arah Yesi yang sedang bercanda dengan temannya. Rava terlihat begitu megitu mengagumi Yesi sehingga tidak menyadari kehadiran Bayu teman sebangku Rava.
“bila suka kenapa tidak dikatakan saja langsung padanya !” Bayu duduk disamping Rava
Perkataan Bayu memecah pandangan Rava pada Yesi. Rava tampak terkejut dan mengalihkan pandangannya dari Yesi.
“kau mengagetkanku saja Bay !” kata Rava sambil membereskan buku dimejanya
“maaf sudah mengganggu lamunanmu. Aku melihat kau memandangi Yesi dari tadi, bila suka bilang saja langsung Rav !” Bayu memberi nasehat
“kau itu ngomong apa, siapa juga yang suka pada Yesi !” Rava mencoba mengelak
“hey bung, bibir bisa saja berbohong. Tapi mata tidak bisa dibohongi !” Bayu masih mencoba membenarkan dugaannya
“kau ini, sudah jangan ganggu aku. Aku mau belajar !” Rava membuka buku pelajaran
“kalau kau tidak mau ngomong, biar aku saja !!” Bayu beranjak dari tempat duduknya dan mengampiri Yesi
“eh Bay, jangan Bay…. Bayyyy !!!” Rava mencoba melarang bayu.
Bayu mendekati Yesi dan membisikkan sesuatu pada Yesi. Entah apa yang dikatakan Bayu, Yesi langsung melihat kearah Rava. Spontan Rava menutup mukanya dengan buku karena merasa malu.
Bel istirahat berbunyi, Yesi keluar kelas dan akan pergi kekantin. Bayu memanggil Yesi hendak mengatakan sesuatu.
“Yesi, tunggu !!!” Rava memanggil Yesi
“Ya, Rav ada apa ???” tanya Yesi
“maaf, soal yang dikatakan Bayu tadi padamu. Jangan mempercayainya, itu tidak benar !!” Bayu mencoba menutupi rasa sukanya
“benarkah ?? aku kira beneran !! padahal aku ingin sekali makan bakso !!” kata Yesi
“bakso ?” Rava sedikit bingung
“ya, tadi Bayu bilang akan mentraktirku makan bakso !”
“jadi yang dibisikkan Bayu tadi……????”
“iya, Bayu bilang mau mentraktirku makan bakso. Dan dia juga bilang akan mengajkmu juga !!!” Yesi mengatakan yang dibisikan Bayu
“oh ya ampun. Aku kira dia mengatakan yang lain !” Rava nada lega
“hal lain ? ada apa sebenernya ?” gantian Yesi yang bingung
“tidak, tidak, tidak ada apa-apa !!!”
Bayu telah salah menduga, ternyata yang dibisikan Bayu pada Yesi tidak seperti yang Rava duga. Tapi Rava lega bahwa Bayu tidak mengatakan kalau Rava suka pada Yesi.
“Hahahahaha….!!!!” Bayu tertawa terbahak-bahak
“senang ya sudah membuat aku salah sangka !!!” Rava ekspresi wajah jengkel
“Hahaha… Rava, Rava !!” Bayu mentertawakan Rava
“aku kira kau membisikan hal yang ga bener tentang aku !”
“kalau boleh aku memberi saran, sebaiknya kau katakan saja kalau kau suka padanya. Kau tau, cinta itu tak bisa ditebak. Sebelum kau menyesal sebaiknya katakan saja apa yang ada dalam hatimu” Bayu menasehati Rava
 “kau, benar. Aku harus katakan padanya tentang perasaanku. Apa kau bisa membantuku Bay ?” Rava meminta bantuan Bayu
“kau bertanya pada orang yang tepat bung !!!” Bayu sambil memeluk pundak Rava
“jadi, apa yang harus aku lakukan ?” tanya Rava
“kau tahu Rav, wanita adalah mahkluk yang begitu mengagungkan kelembutan, keromantisan dan perhatian. bila kau memiliki salah satu dari yang aku sebutkan tadi, akan sangat mudah. Tapi kalau tidak, akan terasa sulit. Dari yang aku tahu, wanita itu sulit untuk dipahami. Tak cukup dengan keromantisan, kelembutan dan perhatian. Terkadang butuh yang namanya uang. Tapi tenang tidak semua wanita seperti itu !” Bayu dengan nada yang seperti sudah berpengalaman
“terus, aku harus bagaimana ?” Rava terlihat bingung
“dasar kutu buku, sepertinya kau harus meninggalkan hobi membacamu dan meluangkan waktu untuk belajar tentang sifat wanita. Sebaiknya kau datangi Yesi, tatap matanya dan katakan kau suka padanya. Sekarang atau tidak sama sekali !”
“baiklah akan ku coba !”
“nah itu baru bener, kau tidak perlu takut ditolak. Ditolak itu biasa yang penting kau sudah berusaha”
“ya Bay, aku akan katakan pada Yesi tentang perasaanku !!” Rava terlihat bersemangat dan berdiri seperti hendak ke suatu tempat
“hey.. hey….kau mau kemana ?” tanya Bayu
“menemui Yesi dan mengatakan aku suka padanya !” Rava penuh semangat
“aku menghargai semangatmu, tapi kau tidak melihat ini jam berapa ? jam 12 malam. Kalau kau menemui Yesi, kau tidak akan dapat cinta Yesi malah digebukin dikira maling !”
“benar juga, ya sudah kalau begitu besok saja !!” Rava berbaring ditempat tidurnya dan tidur
“Rava …Rava kalau masalah pelajaran pinternya minta ampun, tapi kalau urusan cinta sepertinya susah. Dasar payah !!!” Bayu menggerutu pada Rava
“aku masi belum tidur lo Bay, jangan jelek jelekkan aku !!!” Rava berkata sambil memejamkan mata
“oh, maaf tak kira suda tudur !!!” Bayu kemudian tidur
Bayu saat itu numpang tidur dirumah Rava, karena Rava yang meminta Bayu untuk menginap dirumahnya supaya Rava bisa meminta pendapat pada Bayu.
Hari berikutnya berlangsung seperti biasa, tapi Rava akan melakukan hal yang tidak biasa. Rava selalu mengamati gerak gerik Yesi, menunggu waktu yang tepat untuk mengutarakan perasaannya. Setelah lama menunggu pada jam pulang, Rava akan mengutarakan perasaannya pada Yesi.
Rava melihat Yesi berjalan keluar sekolah, Rava segera mengikuti Yesi dari belakang dengan sedikit berlari. Saat hampir dekat, tanpa disangka seorang laki-laki menghampiri Yesi dengan sepeda motor. Laki-laki itu adalah kakak kelas Yesi. Laki-laki itu mencium tangan Yesi kemudian Yesi pulang bersama laki-laki itu.
Rava terlihat begitu terpukul setelah apa yang dia lihat. Ternyata wanita yang selama ini dia kagumi sudah memiliki pacar. Rava terasa membeku, badannya tidak mampu bergerak.
“kadang yang kita lihat tidak seperti yang kita bayangkan !” Bayu datang menepuk menupuk bahu Rava
“tapi yang barusan aku lihat sudah menjelaskan sesuatu ! dia sudah punya pacar dan aku, sudah terlambat !!” Rava dengan mata berkaca-kaca
“sabar ya Rava, mungkin belum waktunya. Sebaiknya kau pulang, maaf tidak bisa pulang bareng aku ada urusan. Aku duluan ya !!!” Bayu pamit pulang duluan
Dengan hati yang hancur, Rava berjalan pulang dengan tatapan kosong. Rumah Rava tidak begitu jauh dengan sekolahnya, jadi setiap hri dia pulang pergi sekolah jalan kaki. Rava terlihat sangat terpukul  dan merasa menyesal tidak mengutarakan cintanya dari dulu.
Setalah berjalan beberapa jauh, langkah Rava terhenti. Dia melihat Yesi berdiri didepannya agak jauh melihat kearah Rava sambil tersenyum. Rava terdiam beberapa saat karena masi belum percaya dan kaget Yesi ada didepannya.
“kau seperti melihat hantu, Rava !!” sapa Yesi
“apa… apa yang kau lakukan disini ? bukannya kau tadi sudah…..!” tanya Rava
“ya aku tadi memang tadi mau pulang, tapi seseorang datang menghadangku dan mengataan sesuatu padaku !” jawab Yesi
“menghadangmu ? tapi kau tidak apa-apa kan Yesi ? Rava nada panik
“aku baik baik saja kok, kalau tidak percaya pegang tanganq !” Yesi mengulurkan tangannya
“apa ?” Rava tidak mengerti
“cepat pegang tangannq, aku sudah mulai pegal !” Yesi menyuruh Rava memegang tangannya
Dengan sedikit canggung, pelan-pelan Rava menjulurkan tngannya dan menggenggam tangan Yesi.
“apa kau tidak merasa lupa mengatakan sesuatu ?” tanya Yesi
“heh ?” Rava bingung
“bukan heh, tapi yang ada di hatimu. Cepat katakan !”
“mmmm…. Boleh kah aku….. mencintaimu ?” Rava mengutarakan cintanya nada terpatah patah
“kau tau Rava, selama ini aku juga suka padamu. Tapi aku tidak tahu bagaimana mengutarakannya dan sebagai wanita aku tidak mungkin mengutarakan rasa sukaku pada laki-laki.” Yesi mengutarakan rasa yang sama
“jadi… kau juga….???”
“ya, aku juga suka padamu. Dan kau moleh mencintaiku !!!”
Alangkah bahagianya Rava, cinta yang selama ini ingin dia raih menjadi kenyataan. Begitu dengan Yesi, selama ini dia juga memendam rasa yang sama. Mereka masih saling berpegangan tangan dan saling melempar senyum.
“ngomong-ngomong, laki-laki yang bersamamu tadi siapa ? tanya Rava
“oh dia sepupuku, tapi dia lebih tua dari aku. Dia memang suka iseng padaku !!” jawab Yesi
“Ciyeeeeeeee !!!!” teriak Bayu bergoncengan sepupu Yesi naik sepeda berjalan disamping Rava dan Yesi.
Rava dan Yesi menjadi salah tingkah. Rava mengerti, ternyata yang mengatur pertemuan itu adalah Bayu. Bayu pulang duluan sebenarnya mengejar Yesi dan menjelaskan semua yang dirasakan Rava pada Yesi.
“terima kasih Bayu !” kata Rava dalam hati
Dan begitulah, akhirnya Rava dan Yesi berpacaran. Mereka bersama sampai mereka lulus dan melanjutkan diperguruan tinggi.

“sesungguhnya cinta itu ada dimana saja dan untuk siapa saja. Tapi, butuh keberanian untuk mengatakannya. Ketika cinta itu ada, maka kejarlah dan jangan menunggu sebelum cinta itu pergi”





Mohon Maaf bila terjadi kesalahan Pengetikan !!!!

- Copyright © Mas Ngat..!!! - Adjie - Powered by Blogger - Didesain Oleh Ngataji, S.Kom -